kolom winnogradsky
adalah sebuah model ekosistem yang dapat di gunakan untuk mempelajari keaneka
ragaman bakteri tanah. Bakteri perreduksi sulfat, bakteri faotosintetik, dan
bakteri kemolitotrof dapat di temukan dalam kolom winogradsky. Penamaan metode
ini berasal dari mikro biologis rusia, Sergei Winogradsky, yang menggunakan
metode ini untuk mempelajari bakteri-bakteri tanah. Bedasarkan penelitianya dia
dapat mengembangkan konsep kemoautotrafi, dimana dijelaskan bakteri yang
meggunakan CO
untuk keperluan karbonya dan menghasilkan
energi bagi pertumbuhan selnya dengan mengoksidasi ion-ion anorganik.
Untuk mengkondisikan
kolom ini bermacm-macam garam mineral dan sulfat yang ada dalam tanah, dalam
hal ini dengan menggunakan kolom winogradsky kita akan melihat
macam-mmacam populasi bakteri yang hidup
di dalam tnah ini , dalam hal ini kita menggunakan tanah lumpur yang memiliki
kandunggan sulfatlebih tinggi di bandingkan dengan tanah liat atau yang lainya,
dari lumput akan kita lihat beragam bakteri yang dapat kia isolasi nantnya,
baik itu merupakan bakteri pereduksi sulfat ataupun yang lainyauntuk itu maka
kitaharus menggunakan metode ini untk mengetahui jenis apakah bakateri yang
hidup di tanah lumpur tersebut, mengingat dengaan jumlah sulfat yang sangat
melimpah pada bagaian sedimen tanah hanya dapat dilihat suaatu dugaan bahwa
bakteri yang terdapat banyak pada tanah sedimen ini adalah jenis bakteri
pereduksi sulfat, dalam penggunaan metode ini kita dapat mengambil pulasi dari
tiga wilayah atau tiga tempat pada satu tabung yang nampak
Kolom Winogradsky adalah suatu miniatur ekosistem
buatan untuk membiakkan mikroba yang menyerupai kondisi ekologis sebenarnya dengan
menyediakan sumber bakteri jangka panjang untuk pengkayaan kultur. Kolom Winogradsky
adalah salah satu cara sederhana untuk mempelajari hubungan silang antara dua
komponen suatu lingkungan alami di laboratorium.
Kolom Winogradsky merupakan ide seorang ilmuwan Rusia bernama sergi winogradsky
(1856-1953) dibantu oleh martinus.
Keduanya adalah ilmuwan yang pertama kali mempelajari mikrobiologi lingkungan, di mana saat itu penelitian mengenai mikrobiologi
hanya berkisar pada bakteri patogen, dan
penelitiannya memberi banyak kontribusi pada pemahaman mikrobiologi lingkungan
dan siklus nutrisi, seperti sulfur dan nitrogen.
Kolom ini pertama kali
digunakan pada tahun 1880 untuk mengamati mikroorganisme yang hidup di tanah. dengan cara
mengamati siklus sulfur, nitrogen, fosfor, ataupun nutrien lain yang umumnya terjadi di antara permukaan yang
sifatnya membutuhkan oksigen (aerob) dan di dalam yang bersifat tidak membutuhkan oksigen (anaerob). Kolom
ini juga digunakan sebagai model untuk mempelajari interaksi populasi bakteri
pada berbagai komunitas perairan dan sedimen perairan. Kolom
Winogradsky menggambarkan bagaimana mikroorganisme yang berbeda membentuk
hubungan interdependen, dimana aktivitas suatu organisme mampu memengaruhi
organisme lain untuk tumbuh atau sebaliknya. (Munawar. 1996)
Saat kolom tersebut dibuka, akan
tercium bau belerang
yang disebabkan oleh gas H₂S
dari bakteri-bakteri pereduksi sulfat, contohnya Desulfovibrio sp.
Selain itu juga terbentuk warna kehitam-hitaman di lumpur bagian atas yang
disebabkan oleh kegiatan bakteri-bakteri aerob yang menghasilkan S042-
seperti contohnya Thiobacillus sp. dan Beggiatoa sp(Capuccino, J.G & Sherman, N.
1992)
A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini
antara lain adalah tabung gelas transparan, sumber selulosa, kalsium sulfat,
kalsium karbonat, dipotasium fosfat, lumpur segar dan air yang diambil dari
beberapa sumber, gelas beaker 250 ml, batang pengandung gelas, alumunium foil,
lampu pijar (60-75watt)
B. Cara Kerja
1.
Buat campuran kental selusa
–lumpur. Jika menggunakan kertas, otong kertas kecil-kecil. Masukan kedalam
lupur. Jika terlalu padat tambahkan sedikit air. Jika menggunakan bubuk
selulosa, tambahkan 1-2 gram dalam sedikir air. Larutan mengental tapi tidak
berbentuk pasta.
2.
Masukan selulosa kedalam tabung
sampai mencapai 1/3 volue tabung
3.
Ke dalam 200 gram lumpur,
tambahakan 1,65 gram kalsium sulfat dan masing –masing1,3 gram kalsium karbonat
dan di potasium pospat.
4.
Tambahkan larutan lumpur
kedalam campuran no 3dan aduk
5.
Tambahkan lumpur pada bagian
kolom pada bagian atas selulosa kental
6.
Larutkan keduanya dan campur
keduanyadn tambahkan air dari genangan lumur
7.
Tambahkan lagi air lumpur
hingga mencapai 90% volume kolom
8.
Tutup kolom dengan menggunakan
alumunium foil untuk menghindari penguapan. Caaat penampakan kolom.
9.
Inkubasi pada suhu ruang selama
2 minggu
Prosedur setelah 2 minggu
1.
Lepaskan alumunium foil dan
catat penampakan yang terjadi pada kolom’ bagian bawah seharusnya akan berwarna
hitam yang menunjukan bahwa kehadiran bakteri pereduksi sulfat
2.
Tanpa menutup kolom pasang
lampu pada kolom beberapa cm, inkubasi pada suhu ruang dalam beberapa minggu.
Prosedur pemeriksaan lanjutan
1.
Perikssa kolom secara teratur catat
waktu pembentuka lapisan berwarna merah, coklat, atau hijau ini menandakan
pertumbuhan bakteri anorganik fotosintetik Ambil cairan di permukaan kolom dan amati
dibawah mikroskop. Kemudian bandingkan
bakteri hasil pengamatan
Terima kasih atas informasinya ;)
ReplyDelete